● online
Pendidikan Berbasis Akhlak sebagai Solusi Krisis Karakter di Era Digital

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Krisis karakter yang melanda generasi muda saat ini menjadi salah satu tantangan besar dalam dunia pendidikan. Kemajuan teknologi informasi dan derasnya arus digitalisasi ternyata tidak serta-merta menjadikan manusia lebih bijak dan beradab. Justru sebaliknya, banyak perilaku yang menunjukkan degradasi moral, seperti ujaran kebencian, perundungan digital, dan minimnya rasa empati sosial. Dalam konteks ini, pendidikan Islam memiliki peran strategis, karena sejak awal telah mengintegrasikan nilai-nilai akhlak dalam proses pembelajaran. Perspektif ini menegaskan bahwa pendidikan sejati bukan hanya sekadar transfer ilmu, tetapi juga proses pembentukan jiwa dan budi pekerti. Tulisan ini akan memaparkan bagaimana pendidikan berbasis akhlak dapat menjadi solusi atas problem krisis karakter, serta bagaimana nilai-nilai keislaman dapat diintegrasikan secara sistematis dalam kurikulum pendidikan kontemporer.
Sejak masa Nabi Muhammad Salallahu ‘Alaihi Wasallam, pendidikan Islam telah menempatkan akhlak sebagai fondasi utama. Dalam banyak hadist, Rasulullah menegaskan bahwa tujuan utama diutusnya beliau adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia (HR. Ahmad). Hal ini menunjukkan bahwa dimensi moral menjadi inti dari seluruh proses pendidikan.
Para ulama klasik seperti Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ ‘Ulum al-Din juga menegaskan bahwa ilmu yang tidak dibarengi dengan akhlak akan melahirkan kehancuran. Di sisi lain, pendidikan modern sering kali terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif dan keterampilan teknis, sehingga aspek afektif dan spiritual menjadi terabaikan. Dengan demikian, krisis moral yang kita lihat hari ini merupakan hasil dari sistem pendidikan yang kehilangan orientasi etiknya. Maka, pendidikan Islam dengan landasan akhlak bukan hanya relevan, tapi juga mendesak untuk dikembangkan kembali secara kontekstual.
Era digital membawa berbagai kemudahan, tetapi juga tantangan moral yang tidak ringan. Informasi yang tersebar secara masif melalui media sosial bisa dengan mudah memengaruhi nilai-nilai seseorang, apalagi jika tidak ada filter moral yang kokoh. Generasi muda saat ini lebih banyak berinteraksi dengan layar daripada dengan manusia. Hal ini menurunkan sensitivitas sosial dan kemampuan membangun relasi yang sehat. Dalam konteks inilah, pendidikan akhlak tidak cukup disampaikan secara verbal atau teoretis, melainkan harus ditanamkan melalui keteladanan dan internalisasi nilai dalam keseharian. Pondok pesantren, misalnya, menjadi model pendidikan yang tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga menanamkan akhlak melalui kedisiplinan, pembiasaan ibadah, dan interaksi dengan para guru. Konsep ta’dib yang diusulkan oleh Syed Muhammad Naquib al-Attas menunjukkan bahwa pendidikan adalah proses penyucian jiwa yang menekankan pembentukan adab, bukan sekadar kecerdasan intelektual.
Untuk menjadikan pendidikan berbasis akhlak sebagai solusi konkret, perlu strategi implementasi yang menyeluruh. Pertama, kurikulum harus dirancang dengan mengintegrasikan nilai-nilai moral dalam setiap mata pelajaran. Misalnya, pelajaran sains dapat dikaitkan dengan tanggung jawab terhadap lingkungan sebagai bagian dari amanah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kedua, guru sebagai aktor utama pendidikan harus menjadi teladan moral. Ketiga, lingkungan sekolah harus menciptakan budaya yang mendukung nilai-nilai kebaikan. Ini bisa dilakukan melalui kegiatan rutin seperti shalat berjamaah, program berbagi, dan forum musyawarah. Selain itu, pendidikan akhlak juga harus adaptif terhadap tantangan zaman. Artinya, siswa perlu dibekali kemampuan literasi digital yang tidak hanya teknis, tetapi juga etis. Mereka harus mampu membedakan antara informasi yang benar dan hoaks, serta memahami tanggung jawab sosial dalam menggunakan media digital.
Pendidikan berbasis akhlak adalah kunci dalam mengatasi krisis karakter yang terjadi di era digital. Dalam tradisi Islam, pendidikan tidak hanya dimaknai sebagai proses mentransfer pengetahuan, tetapi lebih dari itu; membentuk manusia yang beradab, berakhlak, dan bertanggung jawab kepada Tuhannya. Oleh karena itu, pendidikan yang mengintegrasikan nilai-nilai akhlak dengan pendekatan yang kontekstual dan aplikatif harus menjadi prioritas utama, tidak hanya di lembaga pendidikan Islam, tetapi juga di seluruh sistem pendidikan nasional. Era digital membutuhkan manusia yang cerdas secara intelektual dan matang secara spiritual. Dengan membangun pendidikan yang berakar pada nilai-nilai Islam dan akhlak, kita tidak hanya mencetak generasi unggul secara akademis, tetapi juga menyelamatkan masa depan bangsa dari krisis moral yang semakin nyata.
Referensi
Abuddin Nata. Pendidikan Islam di Tengah Arus Globalisasi. Jakarta: Rajawali Press, 2009.
Al-Ghazali. Ihya’ ‘Ulum al-Din. Beirut: Dar al-Fikr.
Hadis Riwayat Ahmad: “Innama bu’itstu liutammima makarimal akhlak.”
Komaruddin Hidayat. Psikologi Beragama. Jakarta: Paramadina, 2005.
Neil Postman. Amusing Ourselves to Death: Public Discourse in the Age of Show Business. New York: Penguin, 1985.
Syed Muhammad Naquib al-Attas. The Concept of Education in Islam. Kuala Lumpur: ISTAC, 1991.
Zakiah Daradjat. Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah. Jakarta: Bulan Bintang, 1986.
Penulis: Syariif Syariif Ahmad Ja’far Shoodiq
Penyunting: Idan Sahid
Tulisan website Pustaka Al-Bahjah merupakan platform bacaan yang ditulis oleh masyarakat umum sebagai media literasi. Submit tulisanmu dengan cara klik link ini.
Pendidikan Berbasis Akhlak sebagai Solusi Krisis Karakter di Era Digital
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Saat ini kita telah berada di bulan mulia yang penuh kebahagiaan, bulan untuk memupuk kasih sayang, yaitu bulan... selengkapnya
Cirebon, Pustaka Al-Bahjah News-Petugas Keamanan LPD AL-Bahjah Cirebon Menutup Jalan untuk Sementara Waktu pada Saat Shalat Berjamaah Sedang Berlangsung di... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Niat jangan dientengkan apa lagi disepelekan. Sebab, niat memiliki kedudukan yang sangat penting dalam melakukan apa pun,... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Praktik penjualan kulit hewan kurban saat hari raya Idul Adha adalah fenomena yang sering kita temui... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Bagi orang yang belum paham, ketika bepergian mungkin saja beranggapan bahwa shalat normal seperti biasa, tanpa jamak... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Salah satu keindahan agama Islam adalah hadirnya Syariat yang berperan sebagai rambu-rambu dalam menjalani kehidupan. Ibarat... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh dengan keberkahan dan pengampunan. Pada bulan ini, umat Islam diberikan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Selasa, 16 Dzulhijjah 1444 H bertepatan dengan 4 Juli 2023 rombongan dari Yayasan Aliqa yakni Owner... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Dalam rangka memaksimalkan penyelenggaraan maulid akbar Nabi Muhammad Saw yang akan diselenggarakan pada Ahad, 6 Rabiul... selengkapnya
TEMBOK kamar pondok yang lembap itu seperti satu-satunya yang nyata. Dinginnya meresap hingga ke tulang, menemani kesunyian yang pekat. Hanya... selengkapnya
Buku “Silsilah Fiqih Praktis Qurban” karya Buya Yahya merupakan sebuah panduan praktis yang memberikan pemahaman mengenai hukum dan tata cara… selengkapnya
Rp 57.000Di antara hal yang disepakati oleh para ulama bahwa agama Islam adalah agama yang relevan untuk setiap zaman dan di… selengkapnya
Rp 90.000 Rp 110.500Ilmu nahwu adalah termasuk bagian dari sekian macam bidang ilmu dalam bahasa arab. Tanpanya sebuah susunan kalam tidak akan difahamai… selengkapnya
Rp 72.000 Rp 93.600Buku “Dzikir Harian” yang ditulis oleh Buya Yahya adalah dzikir-dzikir yang dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dzikir-dzikir yang dihadirkan merupakan… selengkapnya
Rp 25.000 Rp 27.000Penerbit: Pustaka Al-Bahjah Penulis: Maulid Johansyah, M.Pd. Tebal buku: xi+138 Buku saku Kosa Kata (Almufrodat) Sehari-Hari ini merupakan pelengkap untuk… selengkapnya
Rp 23.000 Rp 29.900Buku Fiqih Jenazah karya Buya Yahya adalah sebuah karya yang membahas secara komprehensif tentang tata cara dan hukum-hukum yang berkaitan… selengkapnya
Rp 58.000Buku Pengantar Bahasa Arab Para ahli bahasa menyebutkan bahwa maharoh/kemampuan berbahasa ada empat, yaitu (istima’, kalam, qiroah, dan kitabah). Keempatnya… selengkapnya
Rp 29.000 Rp 38.000Buku “Hadist Jibril” karya Buya Yahya ini berisi penjabaran ringkas dari satu hadist Nabi Muhammad Saw yang masyhur dengan sebutan… selengkapnya
Rp 56.000Terkadang seorang pelajar bahasa arab akan mendapati sedikit kesulitan dalam mempelajari qoidah ‘adad ma’dud karena pembahasan tersebut tidak terlalu detail… selengkapnya
Rp 29.000 Rp 37.700FIQIH PRAKTIS SHALAT BERJAMAAH KARYA BUYA YAHYA Buku ini membahas tentang pentingnya dan tata cara melaksanakan shalat berjamaah, yaitu shalat… selengkapnya
Rp 65.000
Saat ini belum tersedia komentar.