Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

CS Pustaka
● online
CS Pustaka
● online
Halo, perkenalkan saya CS Pustaka
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Beranda » Blog » Kunci Keberkahan Umur

Kunci Keberkahan Umur

Diposting pada 28 December 2023 oleh Redaksi / Dilihat: 1.228 kali / Kategori:

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Umur manusia menjadi rahasia yang tidak ada seorang pun tahu berapa panjang usia yang dijatahkan kepadanya. Ada manusia yang memiliki kesempatan umur yang panjang. Namun, sedikit sekali karya dan kebaikan yang ia dapat perbuat. Sebaliknya, ada juga manusia yang umurnya pendek. Namun, banyak sekali karya dan kebaikan yang ia hasilkan. Bahkan, pencapaian-pencapaiannya seolah tidak mungkin diperoleh dalam umurnya yang pendek.

Kualitas Umur

Buya Yahya menyampaikan bahwa jika umur kita panjang seharusnya kesempatan kita untuk berkarya dan berbuat kebaikan lebih besar. Jika dalam sehari bisa menyusun lima bata dengan rentang usia 50 tahun, maka tinggal dikalikan saja.

Hanya saja, sungguh ironis banyak orang yang umurnya panjang, tapi tidak ada karya, tidak memiliki amal baik maupun kesan-kesan yang berarti. Sehingga saat ia meninggalkan dunia, hilanglah segalanya. Tidak ada yang bisa mengingat atau sekadar menyebut namanya.

Sebaliknya, ada juga orang yang umurnya pendek tetapi karyanya sangat banyak. Amal kebaikannya dikenang oleh banyak manusia. Contohnya ialah Imam Nawawi.

Imam Nawawi hanya berumur sekitar empat puluh tahun, tetapi karyanya berjilid-jilid. Sampai orang-orang tidak bisa membayangkan bagaimana Imam Nawawi dengan umur yang cukup pendek mampu mengarang begitu banyak kitab. Kitab syarah Majmunya saja ada 32 jilid. Padahal pada zaman itu belum ada mesin ketik dan komputer. Orang yang hendak menulis saat itu mesti menyelupkan pena ke dalam sebuah wadah tinta. Sedangkan setiap celupannya hanya dapat menghasilkan dua sampai dengan tiga huruf saja. Artinya, produktivitas Imam Nawawi dalam menghasilkan karya-karyanya hampir mustahil dilakukan.

Mari Kita Renungi…

Lantas, bagaimana Imam Nawawi bisa seperti itu?

Buya Yahya menyampaikan bahwa itu semua berhubungan dengan barokat (keberkahan umur). Mereka ialah orang-orang yang masuk dalam perkataan Ibnu Athaillah dalam kitab Al-Hikam,

“Rubba umrin qalilatin amaduhu katsiratun amdaduhu. Alangkah banyaknya masa kehidupan manusia sedikit masanya akan tetapi di dalamnya Allah Swt berikan kebaikan yang banyak.”

Ini adalah hikmah yang seharusnya tidak sekadar kita baca dengan mata kepala atau kita pahami dengan akal. Akan tetapi, mesti kita gunakan hikmah ini untuk membaca diri kita sendiri.

Berapa umur yang sudah kita lalui?

Apa yang sudah kita lakukan selama ini?

Apa karya yang sudah kita hasilkan?

Ya, berkarya tidak harus selalu menulis. Akan tetapi dapat berupa amal kebaikan yang sudah kita perbuat. Seperti halnya shalawat yang kita baca di waktu-waktu senggang. Atau sedekah yang kita berikan dan amal-amal kebaikan lainnya.

Sebab, waktu itu tidak ada artinya kecuali jika diisi dengan amal. Masa yang dilalui tanpa amal yang baik hanyalah masa yang sia-sia.

Umur dan Kesempatannya Sama, Tetapi…

Ada dua orang yang lahir di tanggal, bulan, dan tahun yang sama. Mereka hidup secara berbarengan. Orang pertama hidupnya hanya luntang-lantung, tidak mengerjakan apa pun. Sementara orang kedua rajin bekerja, sering menolong orang, dirinya banyak diceritakan di mana-mana. Coba perhatikan, orang pertama tidak melakukan apa-apa sementara orang kedua melakukan banyak hal yang kelak dapat ia tuai. Padahal lahir dan mati mereka berbarengan. Artinya, orang kedua yang banyak melakukan kebaikan menghasilkan keberkahan dalam umurnya.

Karena itulah Buya Yahya menyampaikan kepada kita untuk segera merenung, bertanya kepada diri sendiri. Dalam sehari 24 jam, ada orang yang bisa membaca shalawat 2000 kali, 1000 kali, atau 500 kali. Sementara kita sendiri, 10 kali shalawat pun tidak bisa.

“Apa yang membedakan diri kita dengan mereka itu? Jawabannya ialah Allah Swt tidak memilih kita. Waktu tidak berkah bagi diri kita,” tambah Buya.

Jika waktu kita sudah diberkahi oleh Allah Swt maka kita akan mudah untuk berbuat baik dan berkarya yang banyak. Ada seorang ibu rumah tangga yang memiliki aktivitas sehari-hari yang sangat padat. Namun, di malam hari dia masih bisa mengaji, menyiapkan sarapan untuk suami dan anaknya di pagi hari, mengantarkan anaknya ke sekolah, pulangnya bisa membaca al-Qur’an 1 juz, padahal kesehariannya begitu sibuk tapi penuh berkah. Sungguh, sudah semestinya kita dapat mencontohnya.

Termasuk juga kehidupan para santri. Di pondok itu terdapat santri yang berbeda. Misalnya dalam 1 jam duduk di dalam madrasah, mereka ada yang sanggup mengahafal satu disiplin ilmu, ada yang berhasil menemukan solusi dari muthala’ah (baca: memahami ulang) suatu kitab, dan sebagainya. Sementara itu, ada juga yang tidak mendapatkan apa-apa. Waktunya hanya ia isi dengan melamun dan diam. Padahal mereka sama-sama di pondok atau bahkan sama-sama dalam satu majelis yang sama.

Pada contoh lainnya dalam aktivitas orang-orang yang ada di pasar yang memiliki bermacam-macam tipe. Orang yang Allah Swt beri keberkahan, dalam keadaan menunggu pembeli pun ia dapat membaca shalawat sebanyak-banyaknya. Sedangkan teman di sampingnya hanya ngobrol tanpa arah dan tujuan.

Yang Menolong Umur Kita

Melihat contoh-contoh di atas, kenapa sebagian bisa berbuat baik sementara sebagian yang lain tidak bisa? Jawabannya adalah karena Allah Swt memberi mereka taufiq rabbani, bimbingan dari-Nya.

Maka di sini kita harus mengerti bahwa waktu itu berlalu. Jangan sampai kita lalui tanpa ada catatan baik. Tanpa ada nilainya.

Buya berpesan,

“Jangan Anda mengembuskan napas kecuali Anda punya sesuatu yang Anda kerjakan yang akan dilihat oleh Allah Swt.”

Hendaknya kita selalu berusaha dan berdoa kepada Allah Swt untuk mendapatkan taufiq rabbani, sebab tiada yang bisa memberikan kita kemampuan untuk mendekat kepada-Nya kecuali Allah Swt sendiri. Semuanya atas pertolongan-Nya.

Oleh karena itu, jika saat ini kita menemukan diri kita masih sanggup berbuat baik maka itu adalah karunia besar yang harus kita syukuri.

Sumber: Kajian Al-Hikam Buya Yahya

Ditulis oleh: Iim Ainunnaim Muhammad

 

Tags: , ,

Bagikan ke

Kunci Keberkahan Umur

Saat ini belum tersedia komentar.

Mohon maaf, form komentar dinonaktifkan pada halaman/artikel ini.
(Cerpen) Di Antara Langit dan Doa
14 June 2025

ANGIN pagi di kaki langit timur menyusup ke celah-celah jendela kamarku yang menghadap barat daya. Di ujung horizon, mentari masih... selengkapnya

Shalat di Kendaraan Saat Bepergian, Emang Bisa?
26 April 2024

Judul Buku      : Fiqih Bepergian Solusi Shalat di Perjalanan dan Saat Macet Penulis             : Buya Yahya Penerbit           : Pustaka Al-Bahjah... selengkapnya

Hukum Memasang Kanopi Rumah yang Menjorok ke Tanah Milik Fasilitas Umum
16 July 2025

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Di sekitaran kompleks perumahan, sering kita jumpai rumah yang di beberapa bagiannya berbatasan langsung dengan selokan kecil atau... selengkapnya

Puisi-Puisi Rustiya
17 May 2024

  Sajadah Cinta   Sajadah cinta terbentang luas, Di hamparan kasih yang tak terkira. Benang-benang  iman terjalin erat, Menemani jiwa... selengkapnya

Kekuatan Lantunan Azan: Sebuah Kisah Nyata
28 August 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Hari itu, kelelahan menyelimuti tubuhku setelah seharian penuh bergulat dengan berbagai tugas dan kewajiban. Rasanya tak ada... selengkapnya

Halalkah Arisan Kue Lebaran? Begini Jawaban Buya Yahya
28 March 2025

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Setiap menjelang lebaran, banyak ibu-ibu yang mengikuti arisan kue untuk mempersiapkan sajian saat hari raya. Namun, muncul... selengkapnya

Dari Pikiran Menuju Perbuatan: Sebuah Rantai Kebaikan dan Keburukan
19 July 2025

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali tidak menyadari bahwa segalanya bermula dari satu titik kecil yang tak terlihat;... selengkapnya

Mewujudkan Generasi Qur’ani bagi Peradaban Islam
11 December 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Diskursus soal teori-teori peradaban yang umum kita ketahui selama ini identik dengan masa kebangkitannya para pemikir Eropa... selengkapnya

Kunci Keberkahan Umur

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: