
● online
Umat Islam Wajib Mengenal Tahun Hijriah
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Merayakan tahun baru merupakan salah satu momen yang sangat dinanti oleh sebagian besar masyarakat. Bahkan momen pergantian tahun acapkali digunakan sebagai cara untuk mengingat hal-hal penting dalam kehidupan sehari-hari, seperti membuat resolusi yang lebih baik di tahun berikutnya. Sering kali pergantian tahun baru menjadi momen penting bagi hidup sebagian besar masyarakat, tanpa mengenal batas usia, budaya, negara, bahkan agama. Sayangnya, semua itu seringkali kita lakukan pada pergantian Tahun Baru Masehi dan melupakan pergantian Tahun Baru Hijriah, yakni tahunnya kaum muslimin.
Pencetusan dan penetapan Tahun Hijriah sebagai Tahun Islam pertama kali dilakukan oleh khalifah kedua, yakni Sayyidina Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘Anhu. Hal yang perlu kita ketahui adalah Tahun Hijriah memiliki keterikatan khusus dan tidak dapat dipisahkan dengan umat Islam berupa penerapan hukum fiqih dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, sudah menjadi suatu kewajiban bagi setiap Muslim untuk mengetahui dan mengenal Tahun Hijriah. Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Buya yahya,
“Tahun Hijriah ini penting. Wajib bagi siapa pun dari kita mengetahui kelahiran anaknya di Tahun Hijriah. Sebab kalau kita berbicara tentang tahun, bulan, dan hari di dalam hukum Islam itu hanya berhubungan dengan Tahun Hijriah bukan Tahun Masehi,” ucap Buya Yahya.
Keterikatan seorang Muslim dengan Tahun Hijriah dapat dilihat dari berbagai sektor kehidupan. Bagi seorang Muslim yang ingin membayar zakat, dia harus mengetahui haul zakat atau perputaran satu tahun sesuatu yang ingin dia zakati dengan memperhatikan penanggalan Tahun Hijriah bukan Masehi.
Begitu pula ketika berbicara tentang usia baligh dan haidnya seorang anak. Untuk menghitung usia tersebut, maka kita akan kembali menggunakan perhitungan Tahun Hijriah, yakni usia 9 Tahun Hijriah, bukan 9 Tahun Masehi. Bahkan untuk mengetahui hitungan masa iddah seorang wanita selama 4 bulan 10 hari, kita juga harus menghitungnya dari penanggalan Hijriah. Senada dengan hal tersebut, keterikatan ibadah seorang muslim dengan Tahun Hijriah juga dapat kita saksikan dalam proses penetapan tanggal 1 Ramadhan dan 1 Syawal.
Itulah sedikit contoh dari keterikatan kehidupan kita sebagai seorang muslim dengan Tahun Hijriah. Karenanya, dapat dikatakan bahwa Tahun Hijriah menjadi salah satu faktor penting untuk mengetahui kesempurnaan ibadah seseorang.
“(Penerapan hadist Baginda Nabi Muhammad Salallahu ‘Alaihi Wasallam tentang) perintah untuk mengajari anak melakukan shalat, menutup aurat, melakukan kewajiban syariat adalah di saat mereka berumur 7 tahun. Maka usia 7 tahun tersebut bukan umur 7 Tahun Masehi, tapi Hijriah.”
Tahun Hijriah memang tidak pernah dipergunakan semasa Baginda Nabi Muhammad Salallahu ‘Alaihi Wasallam hidup dalam bentuk almanak. Namun hal itu tidak menjadi patokan sah atau tidaknya Tahun Hijriah. Sebab secara penanggalan tertulis, kala itu Tahun Hijriah memang belum ada. Akan tetapi, secara praktik dan perhitungan, Tahun Hijriah sebenarnya telah disyariatkan oleh Baginda Nabi Muhammad Salallahu ‘Alaihi Wasallam sendiri. Hal ini jelas dalam penetapan tanggal 1 Ramadan dan 1 Syawal yang sesuai dengan perhitungan ketinggian bulan baru. Jika kita menelisik lebih dalam, penanggalan Tahun Hijriah selalu dimulai dari perhitungan peredaran bulan sehingga hal itulah yang kemudian menjadi sebab munculnya ilmu Falaq.
Inilah bukti bahwa Tahun Hijriah secara praktik telah diajarkan oleh Baginda Nabi Muhammad Salallahu ‘Alaihi Wasallam, dan secara tertulis diperjelas oleh Sayyidina Umar bin Khattab yang tidak lain adalah salah seorang sahabat Nabi. Bahkan penamaan Tahun Islam sebagai Hijriah memiliki maksud untuk mengetahui hijrahnya Rasulullah Salallahu ‘Alaihi Wasallam dari Makkah ke Madinah. Selain itu penamaan Hijriah pada Tahun Islam juga sebagai bentuk kesambungan hati, pikiran, dan tindakan kita dengan Baginda Nabi Muhammad Salallahu ‘Alaihi Wasallam.
Oleh karena itu, mari hidupkan Tahun Hijriah dalam kehidupan kita sehari-hari. Ayo kembali mengenal Tahun Hijriah sebagai langkah awal untuk mengetahui Islam lebih jauh lagi.
Berikut kami hadirkan sedikit informasi yang bisa membantu kita semua untuk mengetahui segala hal mengenai Tahun Hijriah
- Tahun Hijriah memiliki 12 bulan dengan setiap bulannya terdiri dari 29 hingga 30 hari.
- Tahun Hijriah dimulai dari bulan Muharram, Safar, Rabi’ul Awal, Rabi’ul Akhir, Jumadhil Awal, Jumadhil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawal, Dzulqaidah, dan Dzulhijjah.
- Pergantian hari dalam Tahun Hijriah dimulai dari tenggelamnya matahari di waktu Magrib.
- Perhitungan dan penanggalan Tahun Hijriah berdasarkan hitungan perputaran bulan terhadap bumi.
- Bulan Haram atau bulan istimewa dan mulia di dalam Tahun Hijriah ada empat, yaitu Muharram, Rajab, Dzulqaidah, dan Dzulhijjah. Kemuliaan empat bulan tersebut wajib dijaga oleh setiap Muslim, seperti larangan berperang di bulan-bulan tersebut.
- Tahun Hijriah adalah pembeda antara kaum Muslim dengan kaum Yahudi dan Nasrani.
Setelah mengetahui informasi sederhana tentang Tahun Hijriah tersebut, mari kita ikut serta memperingati dan merayakan momen pergantian Tahun Hijriah. Bagi siapa pun yang senang menunggu pergantian Tahun Baru Masehi, mari berpindah ke pergantian Tahun Baru Hijriah.
Penulis: Fahmi Sidik Marunduri
Penyunting: Idan Sahid
Tulisan website Pustaka Al-Bahjah merupakan platform bacaan yang ditulis oleh masyarakat umum sebagai media literasi. Submit tulisanmu dengan cara klik link ini.
Umat Islam Wajib Mengenal Tahun Hijriah
Maulid Ad Diba’ merupakan salah satu kitab maulid yang dibaca dalam rangka meneladani sîrah Rasulullah saw sekaligus bershalawat kepadanya. Salah satu bentuk penyebaran agama Islam adalah melalui peringatan hari lahir pembawa risalah Islam, Nabi Muhammad saw. Kitab Maulid Ad Diba’i menjadi kita yang dibaca pada peringatan hari lahir Nabi Muhammad Saw. Sebagai ungkapan syukur perayaan… selengkapnya
Rp 25.000Buku Fiqih Jenazah karya Buya Yahya adalah sebuah karya yang membahas secara komprehensif tentang tata cara dan hukum-hukum yang berkaitan dengan jenazah dalam agama Islam. Buku ini memberikan pemahaman mendalam, termasuk tuntutan sebelum seseorang meninggal, hingga pada proses pengurusan jenazah, memandikan jenazah, mengkafani jenazah, pelaksanaan shalat jenazah, penguburan jenazah sampai takziah. Buya Yahya juga menjelaskan… selengkapnya
Rp 58.000Buku “Dzikir Harian” yang ditulis oleh Buya Yahya adalah dzikir-dzikir yang dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dzikir-dzikir yang dihadirkan merupakan dzikir yang dianjurkan dan diamalkan oleh Nabi Muhammad Saw serta para sahabatnya. Dimulai dari tasbih, tahmid, takbir, beserta doa-doanya. Dzikir sebagai upaya senantiasa mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah Swt, dzikir harus diamalkan secara konsisten… selengkapnya
Rp 25.000 Rp 27.000FIQIH PRAKTIS SHALAT BERJAMAAH KARYA BUYA YAHYA Buku ini membahas tentang pentingnya dan tata cara melaksanakan shalat berjamaah, yaitu shalat yang dilakukan bersama-sama oleh sekelompok Muslim. Dalam buku ini, Buya Yahya mengupas secara mendalam mengenai tatacara shalat berjamaah. Mulai dari persiapan hingga pelaksanaannya. Buya Yahya membahas tentang adab-adab dan tata tertib dalam shalat berjamaah, seperti… selengkapnya
Rp 65.000Buku “Sam’iyyat” karya Buya Yahya penting untuk kita memiliki sebagai buku pegangan dalam memiliki keyakinan yang benar. Dengan keyakinan yang benar maka kualitas keimanan seseorang akan semakin kuat. Mengimani sesuatu yang ghaib berdasarkan yang kita dengar tanpa melibatkan akal di dalamnya memerlukan upaya yang pelik. Namun dengan bahasa yang lugas, sederhana, dan dilengkapi dengan cara… selengkapnya
Rp 59.000 Rp 69.000Buku ini berisikan terjemahan kosa kata bahasa arab beserta latihan-latihannya yang semoga bisa memudahkan para pelajar atau pecinta bahasa arab untuk mempelajari dasar-dasar bahasa arab sehingga mereka mampu mempraktekkan dalam percakapan sehari-hari. ukuran: 17 cm x 25 cm (B5) Kertas Isi: Bookpaper Hitam Putih Sampul: Soft Cover, Laminasi Dof, Spot UV Emboss Jilid: Lem Panas… selengkapnya
Rp 40.000 Rp 52.000Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Pernahkah kita merenung, tentang seberapa jauh perjalanan ini yang akhirnya mampu membawa kita sampai titik sekarang? Tentang berapa... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Ketika mendengar kata ibadah, hal yang pertama kali terlintas dalam pikiran orang awam mungkin adalah suatu amalan... selengkapnya
Musyawarah Kerja Divisi Dakwah dan Media LPD Al-Bahjah Cirebon Tahun Buku 2021 Media komunikasi dan informasi dewasa ini mengalami perkembangan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Seorang mahasiswa muslim menghadapi dilema ketika harus mengunjungi gereja untuk keperluan tugas kuliah. Dalam sebuah kesempatan, ia... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Isu mengenai cadar selalu menjadi topik yang hangat untuk diperbincangkan, terlebih bagi anak-anak muda yang baru mengetahui... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Neraka adalah tempat kesengsaraan yang digambarkan dalam Al-Qur’an sebagai balasan bagi orang-orang yang berdosa. Penghuni neraka ini... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Setiap manusia tentunya memiliki kekurangan dan kelebihan. Oleh karena itu manusia membawa amanahnya masing-masing. Jika tidak dijaga, kekurangan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Melakukan kebaikan dengan cara yang tidak baik tidak akan menjadikan orang tersebut dianggap telah melakukan kebaikan. Berniat... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Akhir-akhir ini kita dihebohkan oleh kasus perselingkuhan seseorang yang tersebar di media sosial. Orang tersebut membuka... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Praktik penjualan kulit hewan kurban saat hari raya Idul Adha adalah fenomena yang sering kita temui... selengkapnya
Saat ini belum tersedia komentar.