● online
Prioritas yang Harus Didahulukan Seorang Perempuan Setelah Menikah: Suami atau Orang Tua?

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Sering kali muncul pertanyaan mengenai prioritas kepatuhan seorang istri dalam sebuah rumah tangga; apakah harus mendahulukan suami atau orang tua? Islam memberikan pedoman yang jelas dalam hal ini. Seorang istri diharuskan untuk patuh kepada suaminya sebagai bentuk tanggung jawabnya dalam pernikahan. Namun, kepatuhan ini bukan berarti tanpa batas. Kepatuhan istri kepada suami berlaku sepanjang suami tidak memerintahkannya untuk melakukan hal-hal yang diharamkan oleh agama, seperti berbuat jahat, mencuri, mabuk, atau perilaku-perilaku buruk lainnya.
Di sisi lain, seorang suami yang baik akan memberikan kebebasan kepada istrinya untuk tetap berbakti kepada orang tuanya. Hal ini merupakan wujud dari kasih sayang dan pemahaman yang dalam terhadap tanggung jawab seorang anak kepada orang tuanya. Bahkan, akan lebih indah jika seorang suami menyadari betapa pentingnya hubungan istri dengan orang tuanya. Sebagai bentuk penghargaan, suami sebaiknya mengizinkan istrinya untuk pergi ke mana pun atas seizinnya, kecuali jika istrinya ingin mengunjungi orang tua. Dalam konteks ini, suami tidak boleh menghalangi istri untuk memenuhi bakti kepada orang tua.
Namun, kenyataannya tidak semua suami bersikap demikian. Ada segelintir suami yang memiliki hubungan kurang baik dengan mertua (orang tua dari istrinya) hingga menimbulkan banyak konflik dalam rumah tangga. Perselisihan ini bukan hanya merusak keharmonisan keluarga, tetapi juga menghalangi istri dalam menjalankan kewajibannya kepada orang tua.
Kiat terbaik bagi pasangan suami istri adalah dengan saling mendukung dan mendidik satu sama lain untuk berbakti kepada orang tua masing-masing. Hal ini tidak hanya menumbuhkan rasa cinta dan hormat dalam pernikahan, tetapi juga menjadikan rumah tangga lebih berkah. Ketika pasangan suami istri saling membantu untuk menjadi anak yang berbakti kepada orang tua, rumah tangga mereka akan tumbuh dalam keharmonisan dunia dan akhirat.
Namun, apabila salah satu pihak, baik suami atau istri, tidak lagi mendukung pasangannya untuk berbakti kepada orang tua, maka rumah tangga itu dapat dianggap “cacat”. Di dunia, rumah tangga tersebut tidak akan mendapatkan keberkahan, dan di akhirat pasangan tersebut bisa dianggap durhaka karena dosa besar. Jika seorang suami tidak mau membantu istrinya berbakti kepada orang tuanya, ia telah melalaikan tugasnya sebagai pemimpin keluarga. Sebaliknya, istri juga harus mendukung suami dalam berbakti kepada orang tuanya.
Menurut Abuya Yahya, salah satu kunci kebahagiaan dalam rumah tangga adalah tolong-menolong dalam berbakti kepada orang tua. Rumah tangga yang tidak dilandasi dengan semangat saling membantu untuk berbakti kepada orang tua akan menjadi rumah tangga yang tidak sehat. Cinta dan kebahagiaan akan sirna, dan kehancuran rumah tangga akan berada di depan mata.
Oleh karena itu, suami dan istri harus selalu berupaya untuk mendukung satu sama lain, bukan hanya dalam hal-hal yang bersifat duniawi, tetapi juga dalam memenuhi kewajiban mereka kepada orang tua. Ini adalah wujud cinta yang sejati dan tanggung jawab yang saling melengkapi dalam mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Wallahu A’lam Bishowab
Penulis: Andi Nugraha
Tulisan website Pustaka Al-Bahjah merupakan platform bacaan yang ditulis oleh masyarakat umum sebagai media literasi. Submit tulisanmu dengan cara ini.
Prioritas yang Harus Didahulukan Seorang Perempuan Setelah Menikah: Suami atau Orang Tua?
Buku “Hadist Jibril” karya Buya Yahya ini berisi penjabaran ringkas dari satu hadist Nabi Muhammad Saw yang masyhur dengan sebutan Hadist Jibril. Karena dalam hadist tersebut terjadi dialog antara Baginda Nabi Muhammad dengan Malaikat Jibril. Dalam dialog khusus tersebut Nabi Muhammad Saw telah mengajarkan kepada kita tentang tiga pilar agama yang jika ada salah satu… selengkapnya
Rp 56.000Buku Aqidah 50 karya Buya Yahya secara tuntas membahas pokok-pokok fundamental Aqidah Islam sebagaimana yang dibakukan oleh Ahlusunnah Waljama’ah. Buku ini menjadi penegas mengenai identitas dalam beraqidah yang benar, selain dengan mengikuti ulama Ahlusunnah Waljama’ah juga harus mengikuti cara beraqidahnya Ulama Asy’ariah atau Al-Maturidiyah, mengikuti caranya Ahlu Tasawuf (Sufi atau Sufiyah) dan mengikuti salah satu… selengkapnya
Rp 49.000Buku “Sam’iyyat” karya Buya Yahya penting untuk kita memiliki sebagai buku pegangan dalam memiliki keyakinan yang benar. Dengan keyakinan yang benar maka kualitas keimanan seseorang akan semakin kuat. Mengimani sesuatu yang ghaib berdasarkan yang kita dengar tanpa melibatkan akal di dalamnya memerlukan upaya yang pelik. Namun dengan bahasa yang lugas, sederhana, dan dilengkapi dengan cara… selengkapnya
Rp 59.000 Rp 69.000Buku Fiqih Bepergian karya Buya Yahya menghadirkan masalah umum yang sering dihadapi oleh kaum muslim dalam menjaga kualitas dan waktu shalat saat sedang bepergian. Buya Yahya memberikan penjelasan tentang kondisi-kondisi tertentu yang dapat mempengaruhi pelaksanaan shalat, seperti perbedaan zona waktu, keterbatasan ruang, susahnya mencari tempat wudhu, dan lain sebagainya. Buku ini memberikan solusi-solusi praktis yang… selengkapnya
Rp 23.000 Rp 43.000Buku Indahnya Memahami Perbedaan Para Ulama (IMPPU) Karya Buya Yahya menjelaskan perbedaan keyakinan aqidah dan perbedaan pelaksanaan amalan ibadah-ibadah dalam Islam. Buku ini menghadirkan perbedaan tersebut berdasarkan sudut pandang para ulama secara komparatif. Sehingga segala bentuk perbedaan dan perdebatan yang kerap muncul di masyarakat dapat menjadi salah satu nuansa perbedaan yang harmonis, sehingga ekses negatif… selengkapnya
Rp 89.000Penerbit: Pustaka Al-Bahjah Penulis: Maulid Johansyah, M.Pd. Tebal buku: xi+138 Buku saku Kosa Kata (Almufrodat) Sehari-Hari ini merupakan pelengkap untuk buku Pengantar Belajar Bahasa Arab yang menjelaskan secara singkat tentang qoidah-qoidah dasar. Kosa kata (Almufrodat) disebutkan oleh para pakar bahasa sebagai salah satu unsur dalam belajar bahasa Arab selain qoidah. Tanpanya bagaimana mungkin seseorang dapat… selengkapnya
Rp 23.000 Rp 29.900Buku Fiqih Thaharah (Bersuci) karya Buya Yahya ini disusun berdasarkan berbagai kitab-kitab yang terpercaya dengan tetap memperhatikan sumber utamanya, yakni al-Qur’an dan Hadits. Buku ini sangat cocok dibaca bagi setiap pemula yang tahu dan belajar lebih banyak ilmu fiqih khususnya tentang thaharah. Sebab, risalah karya Buya Yahya ini sengaja dihadirkan dengan susunan seringkas-ringkasnya. Buku Fiqih… selengkapnya
Rp 60.000Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Terdapat satu hadis Nabi Muhammad Sallahu ‘Alaihi Wassalam yang kurang lebih isinya orang beriman itu baik-baik saja keadaannya.... selengkapnya
Rapat Koordinasi (Bahu-Membahu dengan Segala Potensi Diri untuk Nabi yang Dicintai) PUSTAKA AL-BAHJAH-FLASH BACK-Sebuah kegiatan akbar yang sangat ditunggu-tunggu, yaitu... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Orang yang merindukan bulan Ramadan akan mengenang setiap hiruk-pikuk yang ada di dalamnya. Seperti berburu takjil, sahur,... selengkapnya
Menebar Jaring-Jaring Dakwah Buku Buya Yahya Menjawab Jilid 1 Kini Tersedia di Gramedia Jabodetabek PUSTAKA AL-BAHJAH-NEWS FLASH-Tim pemasaran Pustaka Al-Bahjah... selengkapnya
Sebentar lagi kita akan menyambut hari nan fitri, hari penuh keberkahan dan kebahagiaan. Untuk sampai pada hakikat fitri pada hari... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Semua kalangan dapat merasakan dampak dari perkembangan zaman, tak terkecuali Muslimah. Tantangan Muslimah dalam menjalankan syariat di era... selengkapnya
Terdapat banyak cara untuk memupuk rasa rindu kita kepada Nabi Muhammad Saw, utamanya dengan selalu teguh memegang segala ajarannya. Al-Habib... selengkapnya
Ramadan telah mengajarkan kita ketenangan hati, ketulusan jiwa dan kesabaran dalam berproses untuk mencapai kejayaan. Oleh karenanya, Ramadan bukan hanya... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Pada era sekarang ini, banyak sekali kasus kekerasan dan pelecehan yang menimpa kaum wanita, dimulai dari pemerkosaan,... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Zaman ini telah melahirkan sebuah peradaban baru, yaitu peradaban jempol dan tanda centang biru. Teknologi terus melesat seperti... selengkapnya

Saat ini belum tersedia komentar.