fbpx
Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

CS Pustaka
● online
CS Pustaka
● online
Halo, perkenalkan saya CS Pustaka
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Buka Setiap Hari pukul 08.00 s.d. pukul 16.00 Hari Besar Islam Tutup
Beranda » Blog » Berdakwah Dengan Keindahan

Berdakwah Dengan Keindahan

Diposting pada 29 Desember 2022 oleh Redaksi / Dilihat: 615 kali / Kategori:

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Dakwah adalah perintah yang Allah Swt berikan kepada setiap muslim. Artinya, berdakwah merupakan tugas bagi setiap orang yang beragama Islam sesuai dengan kemampuan dan kapasitas yang dimilikinya. Dakwah sendiri memiliki makna mengajak orang lain kepada kebaikan, yaitu syariat Islam. Namun dalam berbagai upaya yang kita lakukan untuk mengajak orang lain kepada kebaikan tersebut, seringkali mengalami respon yang kurang baik seperti dicemooh, dikatakan sok suci, dicaci maki, dan sebagainya. Ketika kita mengalami hal tersebut, apa hendaknya yang harus kita lakukan?

Menurut Buya Yahya, ketika awal-awal melakukan dakwah, janganlah kita banyak menyampaikan nasihat dan pesan kebaikan melalui lisan kita, namun alangkah baiknya kita menyampaikan nasihat dan pesan kebaikan tersebut melalui perilaku kita. Hal ini karena seringkali orang yang hendak kita ajak kepada kebaikan baru akan luluh hatinya ketika melihat orang yang mengajaknya kepada kebaikan menunjukan akhlak dan perilaku yang baik.

“Jangan banyak ngomong dulu kalau ingin berdakwah, tapi perilakumu yang menjadi nasihat buat dia. Akhlakmu yang mulia itu lebih fasih dari pada kamu ngomong seribu kata-kata membawa Hadist dan Al-Qur’an. Jadi, keindahan akhlak”.

Sumber Gambar: Al-Bahjah TV

Kemudian, ketika kita melihat orang lain melakukan kesalahan, sebelum kita memutuskan untuk mengingatkan orang tersebut, maka ada dua hal yang harus kita perhatikan. Yang pertama adalah kita harus memastikan siapa yang salah, apakah orang yang hendak kita ingatkan tersebut salah atau tidak. Hal ini karena seringkali kita terlalu gampang menuduh dan mencap orang lain salah tanpa adanya bukti dan dasar yang kuat.

Untuk mengetahui orang yang kita maksud salah atau tidak, bisa dilakukan dengan bertanya secara langsung kepada orang yang dimaksud. Dengan bertanya ini maka semuanya akan tercerahkan, jangan-jangan yang selama ini kita anggap salah kemudian setelah kita bertanya kepada orang yang kita anggap salah tersebut ternyata tidak seperti yang kita lihat. Berbeda halnya dengan ketika kita tidak bertanya, niat hati ingin membawa ia kepada kebaikan, namun malah sebaliknya, justru respon negatif yang akan kita dapatkan dan juga pesan kebaikan yang kita sampaikan tidak akan diterima oleh orang tersebut.

“Yang pertama, kamu pastikan dulu siapa yang salah, betulkan dia salah, karena kita gampang menuduh. Maka bertanya lah maka kamu akan dijawab, jangan kau tuduh karena dia akan marah.”

Kemudian yang kedua, setelah kita bertanya dan diketahui bahwa dia memang melakukan kesalahan dan melanggar syariat, maka jangan langsung kita mengatakan salah kepada orang tersebut. Ada dua kaidah di dalam kita menyampaikan pesan kebenaran, yang pertama adalah “kebenaran tidak harus diucapkan saat itu juga”. Kita harus pandai memilih waktu dan situasi yang tepat untuk menyampaikan kebenaran kepada orang yang diaksud. Hal ini karena manusia adalah makhluk yang memiliki perasaan, bisa jadi ketika kita menyampaikan pesan kebaikan pada waktu dan kondisi yang kurang tepat, itu akan malah menyakiti perasaannya.

“Kalau ternyata dia terbukti salah maka harus memperhatikan kaidah pertama yaitu ‘kebenaran tidak harus diucapkan saat itu’. Kamu harus bisa memilih waktu yang tepat untuk menyampaikan hal itu.”

Kaidah yang kedua di dalam menyampaikan pesan dakwah adalah “kebenaran tidak harus diucapkan dari lisanmu”. Maknanya adalah bahwa ketika kita melihat kemaksiatan dan kemungkaran, tidak harus kita yang secara langsung menyampaikan kebenaran, kita bisa meminta bantuan kepada orang yang telah dekat dengan orang yang dimaksud, atau kepada orang yang lebih berilmu daripada kita, karena mungkin ketika kita yang menyampaikan, kebenaran tersebut justru tidak akan diterima dan malah tertolak.

“Kebenaran tidak harus diucapkan dari lisanmu, karena mungkin lisan kita tidak bisa tembus ke dia, tapi lisan orang lain yang bisa mengingatkan.”

 

Sumber: Youtube Al-Bahjah TV

Tags: , , ,

Bagikan ke

Berdakwah Dengan Keindahan

Saat ini belum tersedia komentar.

Mohon maaf, form komentar dinonaktifkan pada halaman/artikel ini.

Berdakwah Dengan Keindahan

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: