
● online
Problem Moral dan Masa Depan Bangsa
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Wajah moral anak bangsa belakangan ini tampaknya kian bopeng. Banyak pemberitaan yang membuat kita menitikkan air mata. Ada anak memenjarakan ibunya; anak mengusir orang tuanya; anak sekolah tawuran; remaja terlibat seks bebas dan narkoba; serta masih banyak yang lainnya.
Moral anak bangsa di era sekarang seakan hancur berantakan. Mana kesantunan yang pernah kita punya? Mana tata krama yang kita junjung tinggi? Mana unggah-ungguh kita kepada orang yang lebih tua dan kepada sesama yang ditanamkan oleh guru-guru dan orang tua kita?
Apakah problem-problem ini memang harus menyertai setiap perkembangan zaman? Pada satu sisi, perkembangan zaman menawarkan berbagai kemudahan bebarengan seperti kehadiran teknologi canggih. Namun di sisi lain, moralitas anak bangsa justru tergerus terbawa arus.
Jawabannya, bisa jadi “iya”. Kita terlena dan dininabobokan oleh gegap gempita zaman. Kita tak memperhitungkan ekses yang menyertai. Celakanya, kita tak mampu menyikapi secara bijak. Ditambah lagi, kita abai memperhatikannya.
Sebagai contoh, kita harus mengakui bahwa teknologi kerap membuat penggunanya lupa daratan. Banyak orang terbuai, terpesona, hedonisme menyeruak, tanpa bisa kita lakukan reserve sama sekali. Dari sinilah, sebenarnya awal pintu masuk degradasi moral.
Moral yang seharusnya menjadi benteng dalam berbangsa, terkubur pada hingar bingarnya globalisasi. Moral tercederai sekaligus teracak-acak tanpa bisa kita berbuat banyak. Kita seakan menjadi tak banyak mempersoalkannya, sepenting apakah moral itu?
Mari Peduli
Krisis moral yang melanda negeri ini, bila ditelusuri paling sering penyebabnya adalah: Pertama, kurangnya kepedulian orang tua terhadap anak. Keluarga adalah lingkungan pertama seorang anak yang intens berkomunikasi dan berinteraksi.
Di keluargalah nilai moral seharusnya ditanamkan. Orang tua menanamkan nilai-nilai agama pada anak, memberikan contoh yang baik, memberikan kasih sayang, menjadi figur yang baik dalam pengasuhan anak, serta menjalin komunikasi yang baik. Seandainya peran itu dimainkan, anak bisa tumbuh dengan baik, secara fisik maupun psikis. Pun kejadian yang tak diinginkan bisa diminimalkan atau bahkan tidak akan terjadi.
Sebaliknya, bila peran itu tak berjalan, sangat dimungkinkan akan lahir penyimpangan akibat pergaulan di luar yang tak terkendali. Sehingga anak malah terjerumus ke dalam pergaulan dan lingkungan yang menyimpang.
Kedua, penyalahgunaan gadget. Saat ini, hampir semua anak memiliki gadget. Dengan gadget di tangan, anak serasa punya dunianya sendiri. Saat gadget digunakan untuk melihat konten negatif sampai lupa waktu, di situlah gadget bak menjelma “monster”. Padahal, mestinya gadget digunakan untuk kegiatan yang bermanfaat, menginspirasi, sekaligus memotivasi agar lebih produktif.
Ketiga, pengaruh media sosial. Hampir semua anak Indonesia mengenal media sosial. Sering kali kita dengar berita mengenai penyimpangan remaja terhadap media sosial yang mengakibatkan rusaknya nilai moral, seperti: pemerkosaan, penipuan, dan tindakan negatif lainnya. Inilah dahsyatnya pengaruh media sosial yang bisa membunuh karakter baik anak bila tak mampu mengendalikan diri.
Keempat, ketidakpedulian terhadap lingkungan. Mungkin karena tuntutan hidup, banyak orang seakan tidak peduli terhadap lingkungan sekitar. Sikap egois dan individual membuat orang asyik sendiri. Nah, bila kita peduli, itu bisa menjadi kontrol sosial yang efektif dalam mencegah kejahatan sosial dan mencegah menurunnya nilai moral.
Moral Penentu Masa Depan Bangsa
WHO (World Health Organization) mengidentifikasi bahwa remaja adalah masa transisi. Masa remaja dianggap sebagai masa kritikal di dalam fase kehidupan yang ditandai dengan pertumbuhan dan perubahan yang pesat. Fase remaja sebagai storm dan stress, fase di mana remaja berusaha keras untuk menjadi pribadi yang mandiri yang penuh dengan gejolak emosi bahkan kadang frustasi.
Sayangnya, dalam proses pencarian jati diri, banyak remaja justru tersangkut perilaku menyimpang, seperti: kekerasan, obat-obatan, seks bebas, problem psikologis, dan lainnya. Ini juga tak lepas dari sikap yang cenderung lebih permisif. Orang terkadang sudah tak malu-malu lagi melanggar norma dan etik. Diterabasnya konsensus yang ada. Padahal moral adalah penjaga. Dan bangsa yang bermartabat adalah bangsa yang mengedepankan nilai moral.
Sulit dibayangkan, apa yang terjadi dengan masa depan bangsa. Bangsa bisa terancam dalam keruntuhan. Imam Mawardi dalam kitab “Adabud Dunya wad-Din” pernah memperingatkan bahwa suatu bangsa akan hancur manakala akhlak/moral anak bangsa hancur. Di sinilah, masa depan suatu bangsa dipertaruhkan; apakah bermoral atau tidak? Semakin bermoral, artinya semakin baik pula nasib bangsa. Pun sebaliknya.
Peran Banyak Pihak
Harus ada upaya serius dari banyak pihak yang punya kepedulian terhadap moral bangsa. Pertama, lembaga pendidikan kudu sadar bahwa pendidikan bukan memperkaya wawasan melalui ilmu pengetahuan (sains) belaka. Tapi lebih penting lagi, bagaimana membentuk karakter anak. Bila perlu memasukkan pendidikan moral secara spesifik dalam kurikulum. Karakter anak harus dibangun agar kelak senantiasa menjunjung tinggi moral di atas segalanya.
Guru punya peran vital di sini. Tiap sikap, perbuatan, dan perkataan akan menjadi contoh yang digugu (dipercaya atau dipatuhi) dan ditiru (diteladani atau diikuti). Tak semata sebagai pendidik, namun juga pemberi dan pemantik inspirasi. Bisa memberikan pencerahan sehingga mampu melahirkan anak yang bermoral, serta siap menghadapi tantangan zaman.
Dalam konteks ini, rasanya pesantren bisa menjadi role model dalam menanamkan akhlak/moral kepada anak. Dan ini bisa ditularkan dalam lembaga pendidikan formal maupun nonformal lainnya.
Kedua, keluarga. Ia punya kontribusi besar dalam menyemai kebaikan. Sementara itu, anak adalah harapan. Akankah harapan itu akan kita telantarkan? Maka, tanamkan nilai moral dalam keseharian melalui perkataan dan perbuatan nyata kepada anak sejak dini.
Ketiga, lingkungan sosial. Banyaknya penyimpangan moral di zaman modern sekarang ini akibat lingkungan yang tidak sehat. Sementara itu, seakan ada pembiaran dari orang tua ketika anak di luar rumah.
Oleh karena itu, semestinya ada pengawasan dan komunikasi keluarga yang memastikan bahwa anak bersosialisasi di lingkungan yang sehat. Begitu pun masyarakat peduli dan mengingatkan ketika muncul indikasi-indikasi penyimpangan moral. Sehingga, sikap saling peduli ini akan melahirkan generasi yang bermoral.
Penulis: Herry Munhanif
Jelajahi dunia ilmu dengan membaca buku-buku Penerbit Pustaka Al-Bahjah!
Dapatkan akses eksklusif ke beragam pengetahuan yang menginspirasi dari Penerbit Pustaka Al-Bahjah. Koleksi buku-buku karya Buya Yahya dan perdalam pengetahuan agama Anda. Dapatkan buku-buku terbaik kami dengan mengunjungi link Penerbit Pustaka Al-Bahjah sekarang juga!
Klik link: https://pustakaalbahjah.com/katalog
Tags: bangsa, masa depan, moral
Problem Moral dan Masa Depan Bangsa
Buku Pengantar Bahasa Arab Para ahli bahasa menyebutkan bahwa maharoh/kemampuan berbahasa ada empat, yaitu (istima’, kalam, qiroah, dan kitabah). Keempatnya harus dipelajari secara berurutan. Maharoh kalam adalah kemampuan berbicara (speaking) untuk berkomunikasi dengan orang lain dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Buku ini adalah pengantar bagi yang ingin belajar maharom kalam dari tingkat dasar…. selengkapnya
Rp 29.000 Rp 38.000Buku “Silsilah Fiqih Praktis Qurban” karya Buya Yahya merupakan sebuah panduan praktis yang memberikan pemahaman mengenai hukum dan tata cara pelaksanaan ibadah qurban. Dalam buku ini, Buya Yahya menjelaskan berbagai aspek yang terkait dengan qurban, mulai dari pengertian dan tujuan qurban, hukum-hukum yang terkait dengan hewan qurban, serta tata cara penyembelihan, pembagian, dan distribusi daging… selengkapnya
Rp 57.000Penerbit: Pustaka Al-Bahjah Penulis: Buya Yahya Tebal buku: xiii+124 Dakwah mempunyai makna mengajak diri dan orang lain kepada kebaikan, menjauhkan diri dan orang lain dari kemungkaran serta melestarikan semesta lalu menjaganya dari kerusakan. Semua dari kita yang merasa umat Rasulullah Saw harus bisa mengambil bagian dari tugas dakwah ini. Siapa pun kita, yang kaya, miskin,… selengkapnya
*Harga Hubungi CSBuku Aqidah 50 karya Buya Yahya secara tuntas membahas pokok-pokok fundamental Aqidah Islam sebagaimana yang dibakukan oleh Ahlusunnah Waljama’ah. Buku ini menjadi penegas mengenai identitas dalam beraqidah yang benar, selain dengan mengikuti ulama Ahlusunnah Waljama’ah juga harus mengikuti cara beraqidahnya Ulama Asy’ariah atau Al-Maturidiyah, mengikuti caranya Ahlu Tasawuf (Sufi atau Sufiyah) dan mengikuti salah satu… selengkapnya
Rp 49.000Ilmu nahwu adalah termasuk bagian dari sekian macam bidang ilmu dalam bahasa arab. Tanpanya sebuah susunan kalam tidak akan difahamai dengan benar sebagaimana yang dikatakan oleh al Imam al Imrithi: والنَّحْوُ أَولَى أَوَّلًا أَنْ يُعْلَمَا * إِذِ الكَلَامُ دُونَهُ لَنْ يُفْهَمَا “ilmu nahwu lebih utama untuk dipelajari terlebih dahulu Karena sebuah kalam bahasa arab tanpanya… selengkapnya
Rp 72.000 Rp 93.600Buku Fiqih Jenazah karya Buya Yahya adalah sebuah karya yang membahas secara komprehensif tentang tata cara dan hukum-hukum yang berkaitan dengan jenazah dalam agama Islam. Buku ini memberikan pemahaman mendalam, termasuk tuntutan sebelum seseorang meninggal, hingga pada proses pengurusan jenazah, memandikan jenazah, mengkafani jenazah, pelaksanaan shalat jenazah, penguburan jenazah sampai takziah. Buya Yahya juga menjelaskan… selengkapnya
Rp 58.000Buku Fiqih Thaharah (Bersuci) karya Buya Yahya ini disusun berdasarkan berbagai kitab-kitab yang terpercaya dengan tetap memperhatikan sumber utamanya, yakni al-Qur’an dan Hadits. Buku ini sangat cocok dibaca bagi setiap pemula yang tahu dan belajar lebih banyak ilmu fiqih khususnya tentang thaharah. Sebab, risalah karya Buya Yahya ini sengaja dihadirkan dengan susunan seringkas-ringkasnya. Buku Fiqih… selengkapnya
Rp 60.000Buku Indahnya Memahami Perbedaan Para Ulama (IMPPU) Karya Buya Yahya menjelaskan perbedaan keyakinan aqidah dan perbedaan pelaksanaan amalan ibadah-ibadah dalam Islam. Buku ini menghadirkan perbedaan tersebut berdasarkan sudut pandang para ulama secara komparatif. Sehingga segala bentuk perbedaan dan perdebatan yang kerap muncul di masyarakat dapat menjadi salah satu nuansa perbedaan yang harmonis, sehingga ekses negatif… selengkapnya
Rp 89.000Buku Fiqih Praktis Haid karya Buya Yahya memuat tiga bahasan utama, yaitu identifikasi dan ketentuan haid, nifas, dan istihadhoh yang dilengkapi dengan ketentuan mengenai cara serta waktu bersuci. Semuanya dipaparkan dalam buku ini dengan lebih praktis dan mudah dipahami. Karena permasalahan ini sangat erat hubungannya dengan bermacam-macam ibadah, seperti shalat, puasa, thawaf, dan lain-lain. Maka… selengkapnya
Rp 149.000Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Kepergian orang tua untuk selama-lamanya tentu selalu meninggalkan kesedihan dan duka yang mendalam. Penyesalan seringkali... selengkapnya
Karya : Ummi Fairuz Ar- Rahbini Lebih bagus dari mu ya Rasulullah Sungguh mata ini tak pernah melihatnya Lebih... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Divisi Media dan Dakwah Al-Bahjah mengadakan tasyakuran gedung media baru yang berdiri megah di kawasan kompleks yayasan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Fenomena wanita karir akhir-akhir ini menjadi hal yang lumrah terjadi di masyarakat. Wanita karir sendiri diistilahkan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Cinta adalah karunia yang Allah berikan kepada seluruh manusia. Cinta dapat membuat manusia saling menyayangi, menghargai, dan berbuat... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Telah dibahas sebelumnya bahwa wirid merujuk pada amalan zikir dan ibadah (termasuk sunah muakkadah dan ghairu muakkadah)... selengkapnya
Cirebon, Pustaka Al-Bahjah News-Petugas Keamanan LPD AL-Bahjah Cirebon Menutup Jalan untuk Sementara Waktu pada Saat Shalat Berjamaah Sedang Berlangsung di... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Seorang penulis hendaknya memperhatikan daya baca pembaca sasarannya. Dalam hal ini penulis harus menempatkan diri sebagai... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Salah satu kesunnahan pada Hari Raya Iduladha dan Idulfitri adalah mengumandangkan takbir. Takbir sendiri terbagi kedalam... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Dunia ini sangat sementara. Segala yang kita miliki dan kita sayangi akan kita tinggalkan. Tidak ada... selengkapnya
Saat ini belum tersedia komentar.