
● online
Sambung dengan Nabi Kunci Perdamaian: Nasihat Guru Buya Yahya dalam Maulid dan Silaturahim Akbar Al-Bahjah 1445 H.

Taushiyah Prof. Dr. Al-Habib Abdullah bin Muhammad Baharun diterjemahkan langsung oleh Buya Yahya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Prof. Dr. Al-Habib Abdullah bin Muhammad Baharun, guru Buya Yahya, berkesempatan memberikan pesan-pesan mulia penuh hikmah dalam acara Maulid dan Silaturahim Akbar Al-Bahjah 1445 H. yang terselenggara pada hari Ahad, 2 Rabi’ul Awwal 1445 H./17 September 2023 M. Beliau menyampaikan pesan-pesan penuh hikmahnya setelah memuji Allah Swt, bershalawat,dan mengucapkan salam ahli surga, yaitu: “Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.”
Nikmat Islam
Beliau mengawali pesannya dengan mengingatkan pentingnya nikmat Islam yang kita miliki. Imam Haddad pernah berkata, “nahnu fi raahin wa raahah” yang maksudnya yaitu, “kita berada dalam karunia yang agung berupa nikmat Islam yang Allah berikan ke dalam hati kita.” Karena itu, ummat Islam sesungguhnya berada dalam kenikmatan yang luar biasa.
Nabi Muhammad Saw Adalah Rahmat Seluruh Alam Semesta
Beliau kemudian menyampaikan pesan tentang keagungan Nabi Muhammad Saw. Wujud Nabi Saw adalah rahmat, kemuliaan, hidayah, dan kebaikan yang luar biasa. Kebaikan-kebaikan yang Nabi Saw bawa ada sejak zaman kelahirannya hingga zaman-zaman selanjutnya. Firman Allah Swt dalam ayat QS. Al-Anfal [8]: 33 yang artinya, “Dan Allah tidak akan menyiksa hamba-hamba-Nya selagi Nabi Muhammad Saw ada di tengah-tengah mereka,” menunjukkan bahwa Nabi Saw adalah rahmat untuk semuanya.
Beliau menambahkan, termasuk saat Nabi Muhammad Saw ada di dalam hati kita maka kita akan selamat. Oleh karena itu, beliau berpesan,
“Jadikanlah Nabi Muhammad Saw terus bersama kita.”
Dalam sebuah hadits, Nabi Saw pernah menyampaikan, “Hidupku adalah kebaikan untuk kalian” (riwayat Al-Bazzar dalam Musnad Al-Bazzar no. 1925 atau Kasyf Al-Astar Zawaid Musnad Al Bazzar 1/397 no. 845). Bahkan saat Nabi Saw telah wafat, amal-amal ummatnya disodorkan kepadanya, jika ditemukan kebaikan, Nabi Saw bersyukur dan jika ditemukan ketidakbaikan, Nabi Saw berusaha memohonkan ampunan kepada Allah Swt. Beliau mengingatkan,
“Sadari dan pikirkan apakah amal kita membuat Nabi Saw bergembira atau bersedih?”

Buya Yahya dan Prof. Dr Al-Habib Abdullah bin Muhammad Baharun
Sambung dengan Nabi Muhammad Saw
Beliau melanjutkan bahwa sejatinya Nabi Saw selalu ada dalam kehidupan kita karena ada sambungan yang menghubungkan kita dengannya, baik sebagai seorang yang beriman atau tidak. Sambungan itu karena Nabi Saw adalah seorang basyiir (pemberi kabar gembira) dan nadziir (pemberi peringatan) agar manusia tidak terjerumus dalam kehinaan. Karena itu, beliau berpesan,
“Rasakanlah Nabi Saw hadir di tengah-tengah kita, menyeru kita. Jangan putuskan sambungan ini.”
Ini merupakan hubungan atau jaringan umum.
Selanjutnya, beliau menyebutkan bahwa ada jaringan spesial antara kita dengan Nabi Muhammad Saw, yaitu hubungan kita sebagai ummatnya yang merupakan karunia yang besar. Kelak kita akan dimintai pertanggungjawaban atas karunia ini, kita akan ditanya, “Apakah kita menyambut jaringan ini?”. Ibaratkan sebuah telepon, apakah kita menyambut panggilannya atau malah mengabaikannya? Panggilan Nabi Saw ini berupa risalah yang mana Nabi Saw sebagai basyiir dan nadziir tidak pernah menyembunyikannya sedikit pun.
Beliau kemudian melanjutkan bahwa selain jaringan di atas, ada jaringan khusus yang sangat spesial yang juga akan dimintai pertanggungjawabannya kelak.
Pertama, hubungan sebagai ulama. Ulama punya jaringan khusus dengan Rasulullah Saw sebagai waratsatul anbiya, pewaris para nabi. Kelak mereka akan ditanya dengan ilmu mereka tentang bagaimana hubungan mereka dengan Nabi Saw, apakah mereka memperbaikinya, mengabaikannya, atau bahkan menggunakannya untuk sesuatu yang tidak benar. Mereka juga akan bertanggung jawab tentang keadaan ummat, apakah peran ulama untuk menjadikan ummat damai dan tenteram terlaksana atau tidak?
Kedua, hubungan darah/dzuriyyah yang juga punya tanggung jawab tersendiri. Al-Habib kemudian berpesan,
“Hendaknya semuanya peduli dengan jalinan khusus ini, jangan menyia-nyiakannya karena akan ditanya kelak di akhirat.”
Beliau menambahkan, Nabi Muhammad Saw sebagai pungkasan para nabi dan rasul dan risalahnya yang merupakan risalah terakhir terus berperan sampai akhir zaman. Jika ada permasalahan saat ini yang muncul di tengah-tengah ummat, tentu Nabi Saw yang akan menjawabnya melalui ulama, pewaris para nabi. Maka hendaknya para ulama ini selalu tersambung dengan Rasulullah Saw karena mereka berfatwa dan berucap atas nama Nabi Saw.
Ulama yang tidak tersambung dengan Nabi Saw, tidak menjaga hubungannya, akan menyebabkan ummat berselisih, bermusuhan, dan terjerumus dalam kesalahan. Demikian juga dengan para keturunan Nabi Saw, mereka bertanggung jawab untuk menjaga amanat. Karena itu, hendaknya mereka yang paling menjaga keistiqamahan, kebaikan, dan cara hidup yang Nabi Saw ajarkan.
Nabi Saw Bertugas Mengangkat Ummatnya
Al-Habib melanjutkan bahwa Nabi Saw memiliki tugas untuk membersikan, memuliakan, mengangkat ummatnya dari kerendahan dan kehinaan, sebagaimana ayat menyebutkan, “Yuzakkiihim.” Dan selagi masih ada ummatnya sampai hari kiamat kelak, tugas Nabi Saw ini tetap berlaku. Semua dari kita pasti akan merasakan Nabi Saw telah mengangkat kita dengan catatan kita memperbaiki hubungan kita dengan Nabi Saw. Beliau menyampaikan,
“Kalau hubungan kita dengan Nabi Saw terus terjalin, maka mau tidak mau kita akan terangkat karena memang tugas Nabi Saw itu yuzakkiihim.”
Orang yang memperbaiki hubungannya dengan Nabi Saw ini akan memperoleh madad, sesuatu yang bersifat maknawi yang Allah berikan karena Nabi Saw. Orang yang memperoleh madad ini akan merasakan kebaikan berupa keimanan yang semakin kuat, terjauh dari maksiat, kebahagiaan meningkat, kemudahan beribadah, dan sebagainya. Beliau menambahkan,
“Orang yang berpegang dengan Nabi Saw dan yang dekat dengan Nabi Saw maka secara otomatis akan terbersihkan hatinya dan semakin mulia lahir dan batinnya.”
Nabi Muhammad Saw sebagai orang pertama yang masuk surga, kelak akan disusul oleh orang-orang yang memperbaiki hubungan dengannya saat ini. Menjaga hubungan baik ini bisa dalam bentuk apa pun dan oleh siapa pun. Seseorang yang berilmu serius dengan ilmunya, orang kaya serius dengan kekayaannya, dan lain-lain sebagainya. Al-Habib menyampaikan,
“Nabi Muhammad Saw bukan khusus milik ulama, bukan khusus milik habaib, melainkan khusus milik orang yang mau menjaga hubungan dengannya. Semua yang serius dengan Nabi Saw, dia akan mendapatkan bagian(kemuliaan)nya, siapa pun dia.”
Perbaiki Hubungan dengan Nabi Muhammad Saw dan Jadilah Juru Damai!
Al-Habib berpesan agar kita semua hendaknya selalu mengikuti Nabi Muhammad Saw. Banyak para wali yang menyebutkan bahwa mereka mendapatkan derajat kewalian karena mengikuti Nabi Saw. Semakin sempurna mereka mengikuti Nabi Saw, semakin tinggi pula pangkat kewalian mereka. Dan kita hendaknya mencontoh jejak mereka, orang-orang yang sukses dalam mengikuti Nabi Saw.
Sebaliknya, jika kita tidak mengikuti Nabi Saw, maka pasti kita akan mengikuti setan. Sebab dalam hidup ini tarik-menarik, jika kita tidak berusaha mengikuti Nabi Saw, hawa nafsu akan menghantarkan kita kepada setan. Jika kita sudah mengikuti Nabi Saw, maka kita punya tugas untuk menyampaikan perdamaian, as-salam sebagaimana kehadiran Nabi Saw mendatangkan kedamaian bagi manusia. Beliau menyampaikan,
“Nabi Saw bersabda, ‘afsyussalam’, sebarkanlah perdamaian dan cinta.”
Habib Abdullah bin Muhammad Baharun mengajak semua orang yang terikat dengan hubungan dengan Rasulullah Saw ini, baik itu kalangan ulama, habaib, pejabat, orang-orang penting, orang-orang terpandang, dan siapa pun itu untuk menjadi pemersatu ummat. Beliau juga mengingatkan lagi bahwa jalinan hubungan kita dengan Nabi Muhammad Saw akan dimintai pertanggungjawaban.
Beliau menutup pesan-pesan penuh hikmahnya dengan dua anjuran. Pertama, perbanyaklah shalawat kepada Nabi Muhammad Saw. Dan kedua, perhatikan keluarga kita sebagai lingkungan terdekat kita karena susungguhnya saat ini bahaya mengintai mereka, terutama anak-anak kita. Tebarkan cinta dan kasih sayang dalam keluarga kita.
Terakhir, Al-Habib berdoa semoga para jamaah mendapatkan pemberian dari Allah Swt berupa cinta yang sesungguhnya kepada Rasulullah Saw sehingga Allah mudahkan untuk terus berada dalam jalan lurus, shirathal mustaqim, mendapatkan keberkahan, dan kebaikan. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas semua itu.
Al-Habib menutup taushiyahnya dengan shalawat dan salam kepada para jamaah: “Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.”
Tags: Buya Yahya, Habib Abdullah bin Muhammad Baharun, Maulid dan Silaturahim Akbar Al-Bahjah 1445 H
Sambung dengan Nabi Kunci Perdamaian: Nasihat Guru Buya Yahya dalam Maulid dan Silaturahim Akbar Al-Bahjah 1445 H.
Buku Fiqih Praktis Haid karya Buya Yahya memuat tiga bahasan utama, yaitu identifikasi dan ketentuan haid, nifas, dan istihadhoh yang dilengkapi dengan ketentuan mengenai cara serta waktu bersuci. Semuanya dipaparkan dalam buku ini dengan lebih praktis dan mudah dipahami. Karena permasalahan ini sangat erat hubungannya dengan bermacam-macam ibadah, seperti shalat, puasa, thawaf, dan lain-lain. Maka… selengkapnya
Rp 149.000Buku Fiqih Jenazah karya Buya Yahya adalah sebuah karya yang membahas secara komprehensif tentang tata cara dan hukum-hukum yang berkaitan dengan jenazah dalam agama Islam. Buku ini memberikan pemahaman mendalam, termasuk tuntutan sebelum seseorang meninggal, hingga pada proses pengurusan jenazah, memandikan jenazah, mengkafani jenazah, pelaksanaan shalat jenazah, penguburan jenazah sampai takziah. Buya Yahya juga menjelaskan… selengkapnya
Rp 58.000Buku Indahnya Memahami Perbedaan Para Ulama (IMPPU) Karya Buya Yahya menjelaskan perbedaan keyakinan aqidah dan perbedaan pelaksanaan amalan ibadah-ibadah dalam Islam. Buku ini menghadirkan perbedaan tersebut berdasarkan sudut pandang para ulama secara komparatif. Sehingga segala bentuk perbedaan dan perdebatan yang kerap muncul di masyarakat dapat menjadi salah satu nuansa perbedaan yang harmonis, sehingga ekses negatif… selengkapnya
Rp 89.000Terkadang seorang pelajar bahasa arab akan mendapati sedikit kesulitan dalam mempelajari qoidah ‘adad ma’dud karena pembahasan tersebut tidak terlalu detail ketika disebutkan di sebagian kitab-kitab nahwu khususnya kitab nahwu klasik. Maka kami kumpulkan catatan kecil ini dengan harapan dapat memudahkan para pelajar pemula yang ingin menguasai dasar-dasar qoidah ‘adad ma’dud. Ukuran: 16 cm x 24… selengkapnya
Rp 29.000 Rp 37.700Ilmu nahwu adalah termasuk bagian dari sekian macam bidang ilmu dalam bahasa arab. Tanpanya sebuah susunan kalam tidak akan difahamai dengan benar sebagaimana yang dikatakan oleh al Imam al Imrithi: والنَّحْوُ أَولَى أَوَّلًا أَنْ يُعْلَمَا * إِذِ الكَلَامُ دُونَهُ لَنْ يُفْهَمَا “ilmu nahwu lebih utama untuk dipelajari terlebih dahulu Karena sebuah kalam bahasa arab tanpanya… selengkapnya
Rp 72.000 Rp 93.600Penerbit: Pustaka Al-Bahjah Penulis: Maulid Johansyah, M.Pd. Tebal buku: xi+138 Buku saku Kosa Kata (Almufrodat) Sehari-Hari ini merupakan pelengkap untuk buku Pengantar Belajar Bahasa Arab yang menjelaskan secara singkat tentang qoidah-qoidah dasar. Kosa kata (Almufrodat) disebutkan oleh para pakar bahasa sebagai salah satu unsur dalam belajar bahasa Arab selain qoidah. Tanpanya bagaimana mungkin seseorang dapat… selengkapnya
Rp 23.000 Rp 29.900FIQIH PRAKTIS SHALAT BERJAMAAH KARYA BUYA YAHYA Buku ini membahas tentang pentingnya dan tata cara melaksanakan shalat berjamaah, yaitu shalat yang dilakukan bersama-sama oleh sekelompok Muslim. Dalam buku ini, Buya Yahya mengupas secara mendalam mengenai tatacara shalat berjamaah. Mulai dari persiapan hingga pelaksanaannya. Buya Yahya membahas tentang adab-adab dan tata tertib dalam shalat berjamaah, seperti… selengkapnya
Rp 65.000Buku “Silsilah Fiqih Praktis Qurban” karya Buya Yahya merupakan sebuah panduan praktis yang memberikan pemahaman mengenai hukum dan tata cara pelaksanaan ibadah qurban. Dalam buku ini, Buya Yahya menjelaskan berbagai aspek yang terkait dengan qurban, mulai dari pengertian dan tujuan qurban, hukum-hukum yang terkait dengan hewan qurban, serta tata cara penyembelihan, pembagian, dan distribusi daging… selengkapnya
Rp 57.000Buku Pengantar Bahasa Arab Para ahli bahasa menyebutkan bahwa maharoh/kemampuan berbahasa ada empat, yaitu (istima’, kalam, qiroah, dan kitabah). Keempatnya harus dipelajari secara berurutan. Maharoh kalam adalah kemampuan berbicara (speaking) untuk berkomunikasi dengan orang lain dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Buku ini adalah pengantar bagi yang ingin belajar maharom kalam dari tingkat dasar…. selengkapnya
Rp 29.000 Rp 38.000“Kelak, mereka yang menjaga jalinan hubungan dengan Nabi Saw akan menyusul masuk surga bersama Nabi Saw,” Prof. Dr. Al-Habib Abdullah... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Dinamika kehidupan di masyarakat yang memiliki agama dan kebudayaan yang beragam kadang memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang perlu segera... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Sahabat Pustaka, malam Lailatul Qadar merupakan malam yang sangat agung dan mulia di bulan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Bulan Rajab adalah salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan dalam Islam. Di bulan ini, umat... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah – Cirebon, Betapa banyak kita temukan titel akademik dimiliki seseorang, tetapi moral mereka tidak mewakili orang-orang berpendidikan. Banyak... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Lembaga Pengambangan Dakwah (LPD) Al-Bahjah bekerjasama dengan DKM At-Taqwa Center Kota Cirebon menggelar kegiatan “Malam Cinta... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Berbuka puasa bukan hanya prosesi melepas dahaga dan haus, tapi juga merupakan salah satu ibadah yang memiliki... selengkapnya
Pendaftaran Santri Baru Kelas Dewasa Putra/Putri TAFAQQUH AL-BAHJAH Tahun Akademik 1443-1444 H Visi: “Mendahulukan Akhlaq & Mengembangkan Dakwah Rasulallah SAW.”... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Saat ini, kita telah berada di pertengahan bulan Rabi’ul Awal. Bulan penuh rahmat dan kemuliaan. Tidak... selengkapnya
Saat ini belum tersedia komentar.